iBlogMarket

IBX5A55EDAC4298D

SB1M

Tuesday, February 21, 2017

Wow Sungguh Mengerikan, Jika Gagal Jadi Gubernur, Ahok Bisa Jadi Ketua KPK

Hasil gambar untuk ahok

Ahok adalah sosok yang sangat fenomenal, sepak terjang dan tindak tanduknya memang selalu jadi perhatian publik dan pemburu berita.
Banyak orang yang mencintainya, namun banyak juga yang membencinya, baik mencintainya karena kejujuran dan ketulusannya, maupun juga membenci karena sukunya, agamanya dan rasnya.
Banyak serangan ditujukan kepada Ahok dan Banyak juga pembelaan dilakukan oleh pendukung Ahok, apalagi dimasa Pilgub saat ini serangan bertubi – tubi ditujukan kepada Ahok.
Demonstrasi berseri, berjilid dan bertiga nomor selalu mewarnai Jakarta, banyak pihak mendesak mundurnya atau dilengserkannya Ahok dari jabatan Gubernurnya.
Sempat terbesit tanya didalam hati, apakah dengan lengsernya Ahok bangsa ini jadi lebih baik? Apakah dengan tidak menjabatnya Ahok sebagai Gubernur DKI jadi jaminan aman dan damainya negeri ini? Siapakah yang paling tenang dan paling damai jika Ahok lengser? Jawabnya tentu para koruptor, apakah warga DKI jadi lebih baik ? Tidak, apakah para koruptor didalam Pemprov dan diluar Pemprov akan benar – benar aman, nyaman dan damai? Belum tentu.
Dengan popularitas dan kredibilitas setinggi dirinya Ahok tentu dapat menjadi dan menjabat apa saja dinegeri ini, ditambah lagi koneksi hubungan baik dengan banyak petinggi di Republik ini tentu membuat asumsi ini jadi sangat mungkin dan sangat masuk akal.
Seperti kita tahu bahwa Ahok adalah pribadi yang jujur, bersih, adil dan transparan, oleh sebab itu saya sangat yakin bahwa orang semacam Ahok ini tidak akan pernah mungkin jadi pengangguran di Negeri ini, dia bisa jadi apa saja, dia bisa menjabat apa saja di Negeri ini salah satunya Ketua KPK.
Banyak pihak yang sangat naif berpikir bahwa Ahok pasti hancur jika tidak lagi menjabat sebagai Gubernur, mereka berpikir mereka akan dapat tidur tenang jika Ahok tidak menjadi Gubernur, sungguh naifnya pikiran mereka ini.
Sangat memungkinkan jika tidak menjabat lagi sebagai Gubernur DKI Ahok akan direkrut menjabat posisi – posisi strategis salah satunya adalah Ketua KPK, jika Ahok menjabat Ketua KPK maka para koruptor didalam Pemprov dan diluar Pemprov akan lebih susah dan lebih sengsara, mengapa ? Ini beberapa alasannya :
  • Ahok tahu persis permainan didalam Pemprov DKI, Jika Ahok jadi Ketua KPK dia akan jadi orang yang paling tahu tentang seluk – beluk permainan orang dalam Pemprov, KPK akan punya jalan mudah untuk ciduk Birokrat nakal yang ada didalam Pemprov, hal ini juga dapat diaplikasikan kepada Pemprov lain diluar DKI, karena wewenang KPK mencakup seluruh wilayah Indonesia.
  • Ahok tahu persis permainan anggaran di DPRD, Jika Ahok menjadi Ketua KPK dia juga akan jadi orang yang paling tahu tentang permainan didalam Anggota Dewan, ini juga jadi jalan mudah bagi KPK usut keterlibatan Anggota Dewan yang gemar mempermainkan anggaran.
  • Ahok sangat nekat dan tidak takut mati, Jika Ahok jadi Ketua KPK ia akan sangat berani untuk membongkar dan mengusut Proyek – proyek Mangkrak dan Jingkrak yang ada di Negeri ini, para koruptor tidak pernah bisa tidur pulas, karena KPK yang dipimpin Ahok akan menjadi Lembaga Negara yang paling ditakuti di Negeri ini.

  • Ahok tidak Doyan duit, Jadi jika ia menjabat sebagai Ketua KPK ia akan menjadi penegak hukum yang tidak akan terbeli, para koruptor dan penjahat di Negeri ini tidak akan punya celah sedikitpun untuk bisa lepas dari tangannya.
Hal ini seharusnya menjadi perhatian bagi para musuh – musuh Ahok, sebab dengan lengsernya Ahok dari Gubernur DKI justru akan menjadi tendangan balik dan pukulan tajam bagi para koruptor dan bajingan dinegeri ini, jika saya jadi anda maka saya akan membiarkan Ahok tetap jadi Gubernur DKI saja dari pada nanti jadi Ketua KPK, karena Gubernur DKI hanya punya wewenang di DKI saja, tapi Ketua KPK punya wewenang keseluruh Negeri, ia bahkan bisa “Comot” dan “Ciduk” anda diluar negeri sekalipun.

Sumber :https://seword.com

Wow Inilah Perbedaan Blusukan Banjir Anies Dan Ahok

Add caption
Seperti sudah diprediksi oleh banyak orang, saya salah satunya, banjir akan menjadi primadona kampanye saat Pilkada memasuki putaran kedua. Menurut saya, hal ini menjadi bonus kampanye bagi Ahok dan bonus kampanye bagi Anies. Tergantung siapa yang paling pintar memainkannya.
Bagi Ahok, ini adalah kampanye gratis baginya. Karena Ahok tidak dinonaktifkan sehingga bisa menunjukkan keistimewaan dirinya yaitu tipikal orang yang punya kemampuan mengakumulasi setiap perhitungan dan konsep yang kemudian diimplementasikan dengan cepat dan tepat.
Hal inilah mengapa Ahok tidak memikirkan rencana tim suksesnya untuk memenangkan dirinya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Sikap itu, kata dia, telah disampaikan kepada empat partai pengusungnya, yakni Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Nasdem, Hanura, dan Golkar.
“Saya kan sudah bilang sama partai, saya itu profesional, kerja aja deh. Enggak usah urusin tim pemenangan, yang penting kerja aja,” kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 30 September 2016.
Ahok mengaku mendapatkan wejangan dari Presiden Joko Widodo yang meminta agar dia hanya fokus pada pembenahan Jakarta. “Pak Jokowi juga bilang gitu, kerja aja. Ngapain sih kau ngatur ini ngatur itu, kerja aja yang beres,” kata Ahok.
Berbeda dengan Ahok, Anies adalah antitesisnya Ahok. Kalau Ahok terkenal dengan kerjanya, maka Anies terkenal dengan narasinya dan kepintarannya berkata-kata. Masih terus menjadi trending topik adalah penjelasan Anies mengenai rumah dengan DP nol persen yang berubah menjadi rumah dengan DP Rp. 0 (baca >>> Kata Anies).
AHOK RELOKASI WARGA, ANIES TIDAK PERLU RELOKASI
Jadi jangan heran, kalau dalam blusukan banjir yang mereka lakukan, perbedaan mencolok juga terjadi. Ahok yang masa bodoh dengan pencitraan melakukan kunjungan langsung kepada warga dan menawarkan solusi. Bahkan Ahok tanpa basa basi meminta warga siap-siap untuk direlokasi supaya sungai bisa dinormalisasi.
“Harus tetap normalisasi. Kalau ada yang punya lahan, makanya saya selalu sampaikan ke masyarakat segera urus sertifikat. Dulu susah mesti bayar BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), sudah saya gratiskan. Kalau sudah dapat sertifikat ya mau nggak mau kami harus bayar harga yang berdasar NJOP supaya mereka bisa beli di tempat lain.” kta Ahok.
Sedangkan Anies tidak setuju dilakukan relokasi. Meski setuju adanya normalisasi, Anies menyatakan bahwa warga cukup di tata saja lingkungannya. Entah bagaimana caranya, tetapi Anies sangat yakin bahwa relokasi tidak diperlukan untuk mengatasi banjir.
“Nggak (perlu relokasi), itu bisa ditata ulang lingkunganya tanpa harus dipindahkan dan itu bisa dikerjakan, tinggal kemauan saja kok,” ujar Anies di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kampung Makasar, Jakarta Timur, Senin (20/2/2017).
Entah apa maksudnya yang penting ada kemauan. Saya jadi melihat pernyataan Anies ini sama dengan Agus yang menyebutkan yang penting “Good Will”. Yah kalau cuman kemauan tapi tanpa ada relokasi bagaimana melakukan relokasinya??
AHOK JUMPAI WARGA, ANIES JUMPAI BANJIR
Perbedaan juga terjadi saat Ahok dan Anies memilih objek berbeda yang mereka temui saat blusukan banjir. Jika Ahok memilih menjumpai warga, Anies malah memilih menjumpai banjir. Dalam kunjungannya menyapa warga, Ahok disambut dengan sangat meriah.
Ketika tiba di Masjid Universitas Borobudur, para pengungsi langsung antusias menyambut kedatangan Ahok. Mereka berteriak dan bertepuk tangan sambil menyebutkan nama mantan Bupati Belitung Timur ini.
“Ahok.. Ahok… Terima kasih Pak sudah datang ke sini, melihat kami,” teriak warga.
Seperti biasa, kedatangan Ahok memang membuat suasana menjadi riuh (bukan ricuh). Kedatangannya pun membuat warga berebut bersalaman dan berfoto dengan Ahok. Bahkan harus ada yang mengatur supaya semua bisa bersalaman dengan Ahok. Menariknya ada warga yang menyatakan ingin Ahok tetap jadi Gubernur DKI.
“Permisi ya, kasih kesempatan para korban pingin salaman dengan Pak Ahok,” ucap salah satu warga.
“Seneng banget. Kita dikunjungi sama bapak kita. Walaupun kita orang kecil, Pak Ahok mau datang kemari. Makanya pada rebutan mau foto dan salaman sama bapak kita orang kecil,” kata Masripah.
“Aku ingin Pak Ahok lanjut lagi mimpin Jakarta. Sebab kerjanya sudah nyata. Rumah saya memang banjir, justru itu butuh Pak Ahok untuk menyelesaikan masalah banjir ini,” kata Mayu.
Itulah respon warga saat Ahok mendatangi mereka. Berikut adalah foto-foto kegembiraan mereka dikunjungi Ahok di tengah-tengah banjir yang melanda pemukiman mereka.
Add caption
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dikerumuni warga saat mengunjungi tempat pengungsian korban banjir di Masjid Universitas Borobudur, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Senin, 20 Februari 2017 (Beritasatu.com/Lenny Tristia Tambun)
Ketika Ahok sedang bertemu dengan warga, Anies sedang melakukan “syuting” adegan untuk menarasikan banjir di Jakarta dan bagaiman kepedulian seorang calon pemimpin. Narasi ini digambarkan dengan ciamik oleh foto-foto yang diupload dalam akun Facebook timsesnya.
Anies yang blusukan mengunjungi banjir ini terlihat keren ketika melihat kondisi banjir di RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu. Dengan perahu karet dia menyusuri banjir dan mendatangi salah satu rumah warga. Anies ditemani dengan setia oleh Ketua RW 04 Cipinang Melayu Irwan Kurniadi.
“Saya ingin datang ke sini, ingin melihat, berinteraksi dengan warga secara langsung, mendengar keluhannya dan ternyata tempat ini enggak pernah didatangi. Pak Gubernur, Pak Wakil Gubernur pernah datang ke sini?” tanya Anies kepada Irwan yang ada di sebelahnya, Senin (20/2/2017).
“Belum pernah,” jawab Irwan.
Saat berkeliling meninjau lokasi banjir, Anies mengaku dapat merasakan penderitaan warga korban banjir.
“Tadi saya ketemu dengan orangtua di situ tempat tidurnya dinaikkan bersama dengan cucunya berdua bertahan (tidak mengungsi),” ujar Anies.
Berikut adalah gambar Anies blusukan banjir yang dinarasikan dengan baik melalui akun Facebook timsesnya..
PILIH EKSEKUTOR ATAU NARATOR??
Blusukan banjir adalah gambaran nyata dua cagub yang akan dipilih oleh warga DKI. Pilihannya antara seorang eksekutor atau seorang narator. Seorang yang mengunjungi warganya, atau seorang yang mengunjungi banjirnya. Pilihan yang sebenarnya sangatlah mudah kalau kita bisa berpikir normal.
Ahok selalu memprioritaskan warga bukan dirinya. Itulah juga yang menjadi alasan, mengapa Ahok tidak perlu turun langsung ke lapangan dan hanya menemui warga dengan memberikan sebuah solusi yang akan dilakukannya. Berbeda dengan Anies yang malah menjadi prioritas dan mengganggu proses pengungsian.
Saat meninjau lokasi banjir di Cipinang Melayu, Ahok tidak turun langsung berkeliling ke perkampungan yang sedang dilanda banjir. Ahok mengatakan alasannya tidak turun karena tidak mau merepotkan warga sekitar bila membutuhkan perahu karet.
“Repot. Nanti turun ada perahu karet, semua pejabat ikut. Orang butuh tapi nanti orang yang bawa kita tenaganya habis. Sedangkan yang butuh, anak-anak lebih banyak. Aku ini berat loh, 92 kg,” tutup Ahok.
Tidak susah bukan untuk memilih siapa yang akan menjadi Gubernur DKI 2017-2022?? Ahoklah orangnya.
Sumber : https://seword.com

Geramm..! Umat muslim indonesia terus di sudutkan ! Raja Salman akan Berkunjung ke Jakarta Bawa 800 Staf


Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud akan berkunjung ke Indonesia pada awal Maret 2017. Keputusan kunjungan Raja Salman dikemukakan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah setelah memperbolehkan kunjungan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Mohammed Alshuibi.

"Rombongannya besar sekali, lebih dari 800 orang. Sehingga Pak Dubes mengharapkan bantuan dan dukungannya agar kedatangan Raja Salman akan menjadi momen yang sangat penting bagi kedua negara," kata Fahri di Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebutkan kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi akan sangat monumental bagi kedua negara. Sebab, kunjungan Raja Arab tersebut akan didampingi hampir seluruh jajaran menteri dan pejabat negara Saudi Arabia.
"Kunjungan Raja Arab Saudi ini bersifat historis karena Raja Salman akan berada di Indonesia sepekan lebih. Saya kira ini adalah kunjungan kepala negara ke Indonesia yang paling lama," kata Fahri.

Dalam pertemuan tersebut, Fahri juga mengucapkan terima kasih atas pemulihan kuota jemaah haji Indonesia kembali menjadi 211 ribu jemaah dan mendapat tambahan 10 ribu sehingga seluruhnya menjadi 221 ribu jemaah.

0 cm;">Sebelumnya, ketika Masjidil Haram direnovasi, kuota jemaah haji Indonesia dikurangi menjadi 168 ribu jemaah mulai 2013.

Fahri berharap tambahan kuota haji sebanyak 10 ribu jemaah dapat digunakan sebaik-baiknya dan meminta Pemerintah Arab Saudi terus meningkatkan fasilitas untuk jemaah haji.

Fahri juga mengimbau agar penambahan kuota haji diutamakan kepada para calon haji yang berusia lanjut sehingga ibadah haji yang hanya sekali seumur hidup dapat dilaksanakan.

"Daftar tunggu jemaah Indonesia sepatutnya memprioritaskan calon haji lanjut usia," katanya.

Inilah Celah Hukum yang Bisa Membuat Freeport Bertekuk Lutut dengan Indonesia

Add caption
Freeport Indonesia, mengancam akan membawa Indonesia ke Arbitrase Internasional dikarenakan telah dianggap telah melakukan wanprestasi, hingga berakibat pada Freeport Indonesia yang harus mendapatkan kerugian dikarenakan terjadi perubahan aturan Mineral dan Batubara di Indonesia, hingga berakibat kewajiban membangun smelter, perubahan dari Kontak Karya (KK) ke Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), hingga ke persoalan divestasi saham. Namun jika nanti PT. Freeport Indonesia benar membawa Indonesia ke Arbitrase Internasional, dengan gampanganya bisa dikalahkan, dikarenakan jika pemerintah Indonesia mengunggat PT. Freeport Indonesia, ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, saja dengan gampangnya bisa dikalahkan dengan mengeluarkan semua jurus dalam hukum perdata, apalagi di Arbitase Internasional, gampang sekali mengalahkan PT. Freeport Indonesia.
Freeport Indonesia tanpa sadar telah melakukan wanprestasi kepada pemerintah Indonesia, dalam hal ini PT. Freeport Indonesia, dikarenakan tak kunjung membangun smelter, padahal sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara PT. Freeport Indonesia dengan pemerintah Indonesia, PT. Freeport Indonesia, akan membangun smelter. Dan yang paling penting untuk diingat oleh PT. Freeport Indonesia, adalah ada akibat hukum dari suatu perjanjiannya dengan pemerintah Indonesia untuk membangun smelter, karena semua perjanjian yang dibuat secara sah demi hukum berlaku sebagai undang-undang antara kedua belah pihak yang terikat dalam perjanjian tersebut, hal itu jelas diatur dalam burgelijk wetboek, khususnya Pasal 1338 KUH Perdata.
Selanjutnya yang perlu PT. Freeport Indonesia pahami lagi, bahwa suatu perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dinyatakan tegas dalam perjanjian saja, tetapi di luar perjanjian itu juga mengikat perjanjian. Apa yang mengikat perjanjian tersebut? Sifat perjanjian. sifat perjanjian yang diharuskan oleh undang-undang, harus dilaksanakan oleh PT. Freeport Indonesia, sebagai salah satu pihak yang membuat perjanjian mengenai pembangunan smelter bagi perusahaan tambang emas terbesar di dunia tersebut.
Nah pertanyaannya adalah, apakah yang dimaksud dengan sifat perjanjian yang diharuskan oleh UU, yang harus dilaksanakan tersebut? Membangun smelter, karena sifat perjanjian antara PT. Freeport Indonesia dengan pemerintah Indonesia, adalah sudah mengikat keduanya di dalam sifat dari perjanjian yang telah disepakati tersebut, dasar hukumnya jelas Pasal 1339 KUH Perdata, dan ini tidak bisa dibantah PT. Freeport Indonesia, dikarenakan PT. Freeport Indonesia, adalah berbadan hukum Indonesia, yang artinya harus tunduk terhadap segala aturan hukum yang berlaku di Indonesia, termasuk harus tunduk pula terhadap UU Nomor 4 Tahun 2009 Mineral dan Batubara, yang mewajibkan pembangunan smelter agar yang diekspor oleh PT. Freeport Indonesia, bukan lagi berbentuk konsentrak tetapi sudah berbentuk batangan emas, perak dan tembaga.
Jika PT. Freeport Indonesia merasa dirugikan dan menganggap pemerintah Indonesia yang sudah melakukan wanprestasi, dikarenakan tiba-tiba memasukan aturan mengenai kewajiban membangun smelter, PT. Freeport Indonesia, salah besar, karena ini bukan hanya menyangkut aturan saja, tetapi sifat dari perjanjian yang telah dibuat dengan pemerintah Indonesia , yang telah bersifat mengikat, jika sudah mengikat, kesepakatan yang telah dibuat dengan pemerintah Indonesia, membangun smelter harus dilakukan, karena itu bukan atas dasar UU semata, tetapi atas dasar sifat perjanjian yang mengikat.
Dan bagi pemerintah Indonesia, dengan tidak dibangunnya smelter, itu telah membuat Indonesia mengalami kerugian dalam jumlah yang sangat besar, dikarenakan jika smleter sudah dibangun PT. Freeport Indonesia, sesuai dengan perjanjiannya dengan pemerintah Indonesia, maka pemerintah Indonesia akan mendapatkan lebih banyak lagi retribusi dan penerimaan negara dalam bentuk pajak dari perusahaan tambang emas terbesar di dunia tersebut.  Selain itu, yang perlu dipahami oleh PT. Freeport Indonesia adalah dalam hukum perdata Indonesia ataupun perdata internasional, dalam hal ini perjanjian yang telah dibuat PT. Freeport Indonesia dengan pemerintah Indonesia, adalah telah membuat PT. Freeport Indonesia terikat mutlak dengan pemerintah Indonesia. Jadi PT. Freeport Indonesia, tidak hanya melanggar hukum perdata Indonesia, tetapi juga telah melanggar ketentuan dalam hukum perdata internasional, dikarenakan mengingkari perjanjian tersebut.
Jadi yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia saat ini bukan hanya melakukan wanprestasi, bukan lagi kelapaan tidak membangun smelter, tetapi sudah bisa dinyatakan sengaja tidak membangun smelter, karena dengan tidak membangun smelter, bagi pemerintah Indonesia, itu bukan hanya soal wanprestasi saja, tetapi sebagai bentuk nyata menghilangkan penerimaan negara dalam bentuk pajak dalam jumlah tertentu yang seharusnya bisa diperoleh pemerintah Indonesia, karena keberadaan perusahaan tambang emas terbesar di dunia tersebut, dan ini sudah masuk kategori perbuatan melawan hukum dalam hukum perdata, ada sebab-akibat yang gampang sekali dibuktikan, yakni sebab (Freeport tidak membangun smelter) dan akibatnya (penerimaan negara dalam bentuk pajak menjadi berkurang dari yang seharusnya diterima oleh pemerintah Indonesia jika smleter dibangun).
Dan jikalau pemerintah Indonesia ingin menggugat secara perdata PT. Freeport Indonesia lebih dulu, bisa dilakukan sebelum PT. Freeport Indonesia membawa Indonesia ke Arbitrase Internasional, yakni dengan cara melayangkan gugatan wanprestasi dan perbuatan melawan hukum (vide: Pasal 1365 KUH Perdata/burgelijk wetboek), yang telah dilakukan PT. Freeport Indonesia, yang hingga menyebabkan/berakibat pemerintah Indonesia harus mengalami kerugian akibat tidak dibangunnya smelter tersebut.
Selain itu, PT. Freeport Indonesia yang tak kunjung melakukan divestasi saham hingga 51% juga berakibat pada kerugian yang harus dipikul oleh pemerintah Indonesia, dikarenakan pemerintah Indonesia tidak bisa menguasai 51% saham perusahaan tambang terbesar di dunia tersebut, dan PT. Freeport yang tidak melepaskan sahamnya sebesar 51%, harus bisa diamanfaatkan pemerintah Indonesia dengan cara menggugat PT. Freeport Indonesia, dikarenakan selain itu menimbulkan kerugian bagi pemerintah, tidak dilepaskannya saham sebesar 51%, juga sudah merupakan bentuk wanprestasi lagi yang dilakukan PT. Freeport Indonesia kepada pemerintah Indonesia.
Bentuk wanprestasi lain yang telah dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia terhadap pemerintah Indonesia, adalah mengenai perubahan sikap PT. Freeport Indonesia, dari yang sebelumnya sudah sepakat untuk mengubah kontrak karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), kini tiba-tiba menolak kesepakatan yang telah disepakati pada tahun 2015 yang lalu. Padahal Peraturan Pemerintah Nomor 1/2017 tentang Perubahan Keempat Atas Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, PT. Freeport Indonesia, sudah diwajibkan berubah dari KK menjadi IUPK.
Jadi, dengan begitu banyaknya celah hukum yang bisa dimanfaatkan pemerintah Indonesia, jangankan ke Arbitrase Internasional, jika pemerintah Indonesia menguggat perdata PT. Freeport Indonesia ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan , saja PT. Freeport sudah bisa dipastikan kalah, dikarenakan PT. Freeport Indonesia, jelas-jelas melakukan dua kesalahan dalam hukum perdata, yakni wanprestasi, yakni tidak melaksanakan prestasinya atau dalam hukum perdata disebut dengan kewajibannya membangun smelter, dan juga melakukan perbuatan melawan hukum, dikarenakan tidak melepaskan 51% saham yang dimiliki oleh anak perusahaan asal Amerika Serikat, tersebut.

Monday, February 20, 2017

Heboh 20 Orang Makan di Restoran, Tagihan Makanan Rp2,2 Miliar

Restoran mahal. Foto
Makan di restoran atau di tempat makan yang belum kita kenal, perlu kewaspadaan. Bukan tanpa alasan, di beberapa daerah terutama tujuan wisata ada beberapa restoran yang mematok harga tinggi, bahkan tidak masuk akal.

Beberapa kejadian juga telah menjadi viral di media sosial, di mana pelanggan yang makan dikagetkan dengan tagihan yang luar biasa mahal, padahal menu makanan yang mereka pesan sangat biasa dan umum ditemui.

Kali ini Anda juga akan dibuat kaget, dengan tagihan sekelompok orang terdiri dari 20, telah mendapatkan tagihan sebesar lebih dari Rp3 miliar dalam satu kali makan. Lantas apa yang mereka pesan dan di mana lokasinya?

Sekelompok orang ini telah makan di resttoran Sentosa, Singapura. Mereka dilaporkan telah menghabiskan uang sebesar Singapura $ 239,326.47 atau lebih dari Rp2,2 miliar di sebuah restoran di Resorts World Sentosa pada 27 Januari lalu.

Menurut pengguna Facebook, Mano Sabnani yang memposting foto ini, makanan yang mereka pesan ada di Fengshui Inn, yang dikenal sebagai "restoran selebriti" yang disajikan langsung oleh chef veteran asal Hong Kong dengan masakan otentik Kanton.


Tagihan di restoran mahal.
Banyak menu makanan di sini sebagai 'hidangan khusus', salah satunya dua botol Moutai. Dan satu botol dari liqour mewah seharga $ 36.000.

Banyak pengguna Facebook berkomentar, salah satunya menuliskan: "Wow ... tagihan ini masuk Guinness World Records. Ini saya tidak tahu berapa tahun gaji saya digabungkan. Saya tidak memiliki keberuntungan untuk mencicipi hidangan khusus ini."

Bagaimana pendapat Anda?

Tips Sedekah agar Cepat Dapat Momongan

Add caption
Tips Sedekah Agar Cepat Dapat Momongan - Bolehkan saat bersedekah itu dibarengi dengan niat hajat supaya Allah memberikan keturunan. Terus sedekah yang seperti apa supaya Allah memberikan kami keturunan yang saleh / salihah dan yang ganteng dan juga yang cantik ?

Nah, yang menjadi pertanyaannya adalah bolehkan sedekah itu mengharapkan balasan atau agar Allah memberikan keturunan atau momongan ? Padahal sedekah itu merupakan hal yang harus dilakukan dengan ikhlas ?


Lantas bolehkan sedekah akan tetapi mengharapkan balasan dari Allah atas apa yang telah kita keluarkan itu ?



Jawabannya adalah boleh. Sedekahnya tetap Lillahi ta'ala, lantas habis sedekah berdoa supaya Allah segera memberikan momongan.



Mengakadkan keutamaan sedekah dengan berharap minta keturunan di perbolehkan. Saudari boleh saja tidak sepaham dengan hal ini, bahwa masalah bisa dibeli dengan sedekah dan bahwa keinginan juga bisa dibeli dengan sedekah.



Akan tetapi InsyaAllah saya tidak bermaksud berkonfrontasi kepada mereka yang tidak setuju. Hal ini dipaparkan, tidak lain tidak bukan agar tumbuh spirit, tumbuh semangat untuk giat beramal dan bersedekah.



Sahabat semuanya, Sedekah dikatakan tidak ikhlas adalah kalau kita ngomongin sedekah kita, mengungkitnya di sesama manusia ( QS. al-Baqarah : 264). Tapi kalau kita berharap "imbal jasa" dari Allah, menurut keterbatasan kami, ini namanya "doa" atau "permintaan".



Pikirkanlah, apalah yang lebih utama daripada mengharap hanya kepada Allah ? dan memasukinya lewat pintu yang diperintahkan oleh-Nya, yang salah satunya adalah pintu sedekah ?



Sah juga jika ada orang tua yang bilah kepada anaknya, "Nak... Jika kamu berhasil masuk ranking sepuluh besar, kamu akan ayah belikan sepeda. "Lalu terjadilah dorongan yang begitu besar di dalam diri si anak tersebut sehingga ia memacu dirinya untuk bisa menembus sepuluh besar. Tatkala anaknya bisa mencapainya, si anak "menagih janji", Dan dapatlah janji tersebut, karena memang sudah dijanjikan.



Begitulah halnya dengan sedekah. Allah dan Rasul-Nya memberikan spirit, motivasi, dan stimulus, bahwa bila kita mau bersedekah, maka salah satu keutamaannya adalah kita dijauhkan dari bala dan dijauhkan dari kesulitan (di samping kita akan dijauhkan dari penyakit dan ditambah rezekinya).



Apalagi janji-Nya tentang seputar pelipatgandaan amal banyak diabadikan di dalam Alquran. Alias Allah sendiri yang menyatakan / mengundang seseorang beramal dengan imbalan balasan kebaikan yang lebih baik lagi. Contohnya adalah apa yang tertera di dalam ayat berikut ini :



"Barangsiapa yang melakukan amal baik, maka baginya sepuluh kali lipat amalnya...." (QS al-An'am : 160).



Maka tidaklah salah bila kemudian kita juga berharap balasan dari Allah. Dan sudah barang tentu, bila hal ini salah, maka Allah sendiri tidak akan menjanjikannya.



Berdoalah sebagaimana dulu Nabi Zakariya berdoa : "Robbi la tadzarni fardaq wa anta khoirul waaritsin, robbi habli min ladunka waliyya, robbi habli min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan innaka samii'uddu'aa."



Tambah dengan doa, "Robbi habli minashshoolihin, robbana hablana min azwajina wadzurriyyatina qurrota a'yun waj'alna lilmuttaqiina imaama". Baca doa tersebut sebanyak - banyaknya di saat terbaik untuk berdoa

SB1M